Senin, 13 Desember 2021

PENGAJARAN INDIVIDUAL

 

PEMBAHASAN

 Jika dahulu diutamakan soal mengajar, maka akhir-akhir ini ditonjolkan soal belajar, setidaknya dalam teori. Selain itu diketahui bahwa belajar akan lebih berhasil, bila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhan dan minat anak. Diketahui pula bahwa setiap anak itu berbeda secara individual, bahwa perbedaan individual ini perlu mendapat perhatian yang lebih banyak. Belajar hanya akan terjadi dengan kegiatan anak itu sendiri. Ia bukan gelas yang harus diisi oleh guru dengan berbagai pengetahuan.


Dalam kenyataan masih kebanyakan proses belajar-mengajar dilakukan secara klasikal. Walaupun diketahui bahwa ada perbedaan individual, bahan pengajaran masih uniform bagi semua murid. Diharapkan dan dituntut dari setiap anak untuk belajar dengan kecepatan yang sama. Walaupun diketahui bahwa kelas sebenarnya heterogin, guru menganggap dan memperlakukan anak-anak seakan-akan kelas itu homogin. Oleh sebab itu banyak kegagalan dan frustasi yang dialami oleh anak-anak. Bagaimana pengaruhnya terhadap pribadi anak dapat kita rasakan yakni enggan belajar, benci terhadap pelajaran, merasa terpaksa ke sekolah, rasa rendah diri dan berbagai efek negatifnya.

Dalam pengajaran klasikal anak yang lambat dan yang berbakat boleh dikatakan tidak mendapat perhatian yang selayaknya. Selain itu ternyata bahwa ciri-ciri kepribadian anak mempengaruhi hasil belajar dan kegiatan anak belajar yang berkaitan dengan gaya mengajar oleh guru. Ada gaya mengajar atau teaching style guru yang cocok bagi anak tertentu akan tetapi kurang serasi bagi anak yang lain yang berbeda pribadinya. Dengan demikian, sebenarnya metode mengajar harus mempertimbangkan juga kepribadian murid. Dengan metode yang sama tidak semua murid memperoleh manfaat yang sama.

Salah satu usaha mempertimbangkan perbedaan individual itu adalah pengajaran berdasarkan sumber-sumber . Cara belajar serupa ini memberi kebebasan kepada anak untuk belajar sesuai dengan minat dan kebutuhannya. Ia bebas pula belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya. Dengan cara ini dapat kegagalan dan frustasi dibatasi. Kurikulum dan metode belajar berdasarkan sumber ini mendapat dukungan  dari para ahli ilmu jiwa yang mementingkan kesehatan mental anak.

Pengajaran individual akan senantiasa merupakan masalah yang menarik perhatian para pendidik. Sejak lama diketahui adanya perbedaan antara berbagai individu  yang tak dapat tidak harus diperhatikan. Perbedaan terdapat juga dalam gaya belajar murid. Maka karena itu macam-macam usaha yang telah dijalankan untuk memenuhi perbedaan individual dalam proses belajar-mengajar, antara lain : belajar berprograma, belajar dengan bantuan computer dan bentuk pengajaran individual lainnya.

Sistem individual itu kebanyakan mempunyai ciri yang sama, yakni perhatian akan perbedaan individual dikalangan anak murid dan usaha menyesuaikan pelajaran dengan perbedaan itu, dengan (1) lebih mengeutamakan proses belajar daripada mengajar, (2) merumuskan tujuan yang jelas, (3) mengunakan partisipasi aktif dari pihak murid, (4) menggunakan banyak feedback atau balikan dan evaluasi, dan (5) memberi kesempatan pada murid untuk maju dengan kecerdasannya masing-masing.  

Pendekatan yang berbeda dengan apa yang telah dikemukan diatas ialah penyediaan berbagai kemungkinan metode belajar seperti metode kelompok kecil, belajar sendiri, diskusi, atau kombinasi antara dua metode. Kepada murid-murid diberi kesempatan untuk memilih metode yang paling serasi baginya. Ternyata bahwa tidak setiap murid menginginkan metode yang sama. Ada yang menyukai metode yang tradisional, ada yang modern, ada metode lain atau kombinasi dua metode, dan sebagainya.

Dengan demikian menggunakan satu metode untuk semua murid tidak selalu efektif. Selain itu memberi kesempatan pada murid untuk memilih metode yang paling serasi bagi mereka, memberi kemungkinan yang lebih besar untuk meningkatkan prestasi murid dalam belajar.

            Menurut hasil percobaan dengan memberikan pilihan kepada siswa atas metode yang paling serasi bagi mereka, ternyata :  

  1.  Semangat belajar dalam tiap metode belajar tinggi, mungkin karena sendiri memilihnya dan karena pilihan itu memang sesuai dengan pribadi mereka. 
  2. Siswa yang belajar dalam kelompok kecil menggapai angka yang paling tinggi pada test berbentuk essay yang diberikan sesuai secara tiba-tiba tanpa diberitahukan lebih dahulu. 
  3. Evaluasi sendiri dan oleh teman lebih banyak terdapat dikalangan mereka yang belajar dalam kelompok kecil. 
  4.  Tidak terdapat perbedaan hasil pada test akhir murid-murid yang mengikuti metode belajar yang berbeda-beda menurut pilihan masing-masing.

 Jadi hasil belajar tidak ditentukan oleh metode belajar yang digunakan. Maka karena itu, mengatakan bahwa satu metode lebih baik daripada metode lainnya, sukar dipertahankan, bila tidak turut dipertimbangkan pribadi dan keinginan murid-muri sendiri. Metode apapun mungkin baik, asal sesuai dengan pribadi dan keinginan murid.

Dalam percobaan itu ternyata pula , bahwa murid-murid akan merasa beruntung bila terbuka dengan metode belajar yang dapat mereka ikuti menurut pilihan masing-masing.

Adapula kemungkinan mengadakan kombinasi antara dua metode atau lebih. Tentu saja yang dapat dikemukakan sebagai keberatan ialah banyaknya waktu dan tenaga untuk menyiapkan suatu pelajaran dengan berbagai metode penyajian.

Pengajaran individual rasanya lebih sukar dijalankan daripada pengajaran klasikal, yang sudah begitu lama menjadi tradisi di sekolah-sekolah kita. Pengajaran klasikal dirasa lebih sesuai dengan kurikulum yang uniform yang dinilai melalui ujian yang uniform pula. Namun kita semua mengetahui kelemahan-kelemahan dalam  pengajaran klasikal yang memaksa semua anak mempelajari bahan yang sama menurut kecepatan yang sama.

Dalam pendidikan masa sekarang dengan jumlah anak yang besar membanjiri sekolah, pengajaran klasikal rasanya cara yang paling sesuai. Walaupun demikian kepentingan individu hendaknya jangan sampai diabaikan seluruhnya dan dikorbankan untuk kepentingan uniformitas. Itu sebabnya suara-suara untuk memperhatikan individu makin lama makin keras kedengaran. Perbaikan pengajaran sering juga mengandung saran-saran mengenai perbedaan individual. Sudah banyak pengajaran dicoba disesuaikan dengan kemampuan dan minat pelajar secara individual hingga batas-batas tertentu. Di Negara kita telah dicobakan pengajaran modul, yang sebenarnya telah membuka kesempatan untuk belajar menurut kecepatan masing-masing.

Setiap guru sebenarnya telah dapat mencari usaha untuk lebih memperhatikan perbedaan individual ini dalam pelajaran yang diberikannya. Sekalipun pada mulanya sangat terbatas, kemudian masih dapat dikembangkan selanjutnya.

Para pendidik diseluruh dunia mengakui perbedaan individual dan perlunya pengajaran disesuaikan dengan perbedaan individual. Walaupun pengajaran yang didasarkan atas perbedaan individu tidak dapat memecahkan segala masalah pengajaran, namun pengajaran individual ini mempunyai potensi yang besar sekali untuk meningkatkan mutu dan efektivitas pengajaran.

 

Nasution,S.Dr. Ma.Prof.1987.Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar.Jakarta:PT. Bina Aksara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar