Senin, 29 Mei 2023

PENDIRI MUHAMMADIYAH

Pendiri Persyarikatan Muhammadiyah adalah K.H. Ahmad Dahlan untuk diketahui lebih jelas siapa K.H.  Ahmad Dahlan maka dibawa ini dikemukakan perihal riwayat hidupnya ketika kecil, silsilah keturunannya, gurunya, wawasan keagamaan nya dan kepemimpinan serta perjuangan nya.


a.  Masa kecil K.H.Ahmad Dahlan dan silsilah keturunan nya


Ahmad Dahlan dilahirkan pada tahun 1285 H/1868 M, ketika kecil ia bernama Muhammad Darwis, putera K.H. Abu Bakar bin K.H. Sulaiman. Ayahandanya dan nenek nya adalah penghulu keraton Yogyakarta. Secara turun temurun hubungan K.H. Ahmad Dahlan dengan keraton adalah tugas tugas keagamaan. 


Ketika menunaikan ibadah haji pada tahun, 1890, nama Muhammad Darwis diganti menjadi K.H. Ahmad Dahlan oleh ulama Mekkah, dia termasuk keturunan para wali. Silsilah keturunan nya adalah sebagai berikut :


K.H.Ahmad Dahlan bin K.H. Abu Bakar bin K.H. Muhammad Sulaiman bin K. Murtad bin K. Ilyas bin Demang Jurang Juru Kapindo bin Demang Juru Kapisan bin Maulana Sulaiman bin Maulana Faahlullah bin Maulana Ainun Yaqin  (Sunan Giri)  bin Maulana Ishak bin Maulana Malik Ibrahim (Maulana Maghribi). K.H. Ahmad Dahlan adalah putera keempat dari tujuh bersaudara. Dia kawin dengan Siti Walidah binti H. M. Fasilitas (Kiai Bengkulu) kelahiran kauman Yogyakarta pada tahun 1872. Dari Pernikahannya K. H. Ahmad Dahlan memperoleh anak enam, yaitu :  Johan, Siraj Dahlan, Siti Bushrah, Siti Aisyah, Irfan Dahlan, dan Siti Zuharah". 



 b.  Guru-guru K. H. Ahmad Dahlan 


K. H. Ahmad Dahlan yakin bahwa untuk mencapai kebahagiaan serta Membahagiakan sesama, baik di dunia maupun di akhirat kelak adalah dengan ilmu yang diamalkan. Oleh karena itu sejak kecil dia gemar menuntut ilmu pengetahuan antara lain :. 


  • K H.  Abu Bakar (Ayah K.H.Ahmad) yang mengajarkan tentang Al Qur'an dan Khatam pada usia 8 tahun.
  • K.H. Muhammad Saleh yang mengajarkan tentang ilmu fiqih.
  • K.H. Muksin yang mengajarkan ilmu Nahwu.
  • K.H.R. Dahlan yang mengajarkan ilmu Falaq.
  • Kiai Mahfud dan Syaikh Khayyat yang mengajarkan tentang Al hadist.
  • Syahli Amin dan Sayyid Bakri Sattah yang mengajarkan tentang ilmu Qira'at.
  • Syaikh Hasan yang mengajarkan tentang ilmu meramu obat.
  • K.H. Abdul Hamid, K.H. Muhammad Nur, Syaikh M. Jadilah Jember dari bukit Tinggi. 
  • R. Sosrogondo dan R. Wewenang Dwi Jasiwono tentang administrasi dan organisasi.
  • Beberapa orang guru di masjid Al Haram di Makkah. 



c. Wawasan K.H.Ahmad Dahlan 


Adapun wawasan keagamaan K.H.Ahmad Dahlan, menunjukkan adanya pemahaman yang objektif, praktis, dan mudah dilaksanakan, yakni :


Setiap insan muslim wajib mendalami dan menghayati ajaran agama islam berdasarkan Al Qur'an dan Al hadis nabi Muhammad SAW. 

Ilmu - ilmu Al Islam dipelajari dengan tekun dan seksama sehingga benar-benar faham. 

Setelah dipahami dengan penuh kesadaran, orang berkewajiban mengamalkan secara langsung dengan penuh keikhlasan. 

Selalu diperjuangkan untuk menjadi amal ibadah keluarga, masyarakat, atau bangsa dan negara. 


Setiap ajaran islam hendak nya dipahami secara mudah, tidak dipersulit pemecahan nya agar segera diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. 


d. Kepemimpinan dan perjuangan K.H.Ahmad Dahlan 


Telah disebutkan bahwa getaran - getaran Jamaluddin Al Afghani dan Syaikh Muhammad Abduh ikut membantu mendorong K.H.Ahmad Dahlan dalam mendirikan Muhammadiyah, tetapi dalam kepemimpinan dan perjuangan nya  dapat dikatakan mempunyai corak tersendiri dibandingkan dua nama mujaddid tersebut, tidak sama pula dengan ulama yang sezaman dengan nya. 


Jamaluddin lebih menonjol perjuangan nya dalam bidang politik dibandingkan bidang sosial pendidikan.  Syaikh Muhammad Abduh sebagai tokoh "si pemikir muslim". Ulama lain yang sezaman dengan nya lebih menonjol pondok pesantren. 


K.H.Ahmad Dahlan adalah pribadi yang lebih menonjol kan sifat-sifat beramal, bekerja lebih banyak, menitikberatkan usaha - usaha nyata kemasyarakatan dan pendidikan daripada sebagai tokoh pemikir islam sungguh pun segala langkah kepemimpinan dan perjuangan nya dilalui dengan rancangan pemikiran yang mendalam, bermodal segudang ilmu yang dimiliki nya. Hanya saja dia tidak banyak menulis. 


Kepemimpinan K.H.Ahmad Dahlan adalah kepemimpinan beramal, yakni tiap waktu dipergunakan untuk beramal. Warga Muhammadiyah khususnya dan umat islam umumnya diberi pelajaran menurut tuntutan islam agar setiap ilmu yang diperoleh segera menjadi amalan. 


Perjuangan untuk merealisasikan cita-cita nya adalah dengan berorganisasi dan bagi K.H.Ahmad Muhammadiyah adalah beramal dan beribadah. Tanpa amal Muhammadiyah tidak ada artinya. 


K.H.Ahmad Dahlan yakin bahwa dengan berbagai Muhammadiyah umat islam indonesia semakin tampak peranannya dalam pembangunan dan pembentukan insan yang kami (manusia yang sempurna). Istilah sekarang "membangun manusia seutuhnya", masyarakat utama bahagia lahir dan batin dibawah lindungan dan ampunan Allah SWT. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar