Kamis, 25 Mei 2023

BERDIRINYA MUHAMMADIYAH

1. PENGERTIAN MUHAMMADIYAH 

Telah diketahui bersama bahwa persyarikatan yang didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan diberi nama "Muhammadiyah" yang menurut pendirinya mempunyai makna yang amat positif dan mendalam bagi setiap Muslim di Indonesia.

Secara etimologis (menurut sudut pandang sejarah) kata berasal dari bahasa Arab Muhammad ditambah "ya". Muhammad disini bukan sembarang nama Muhammad, melainkan ia adalah Muhammad,  yakni Muhammad rasulullah SAW. Kata "yah"  disini berarti yang kepada sesuatu atau dinisbahkan untuk diikuti  jadi secara kebebasan Muhammadiyah artinya pengikut-pengikut Muhammadiyah rasulullah SAW. Oleh karena itu setiap orang islam itu Muhammadiyah karena ia mesti mengikuti jejak dan langkah Muhammad SAW. Secara terminologis oleh K.H. Ahmad Dahlan berdasarkan islam yang bersumber pada Al qur'an dan Al hadis nabi Muhammad SAW yang shahih. 



2. LATAR BELAKANG BERDIRINYA MUHAMMADIYAH 

Muhammadiyah yang menurut bahasa berarti "pengikut Muhammad Rasulullah SAW", adalah sesuatu persyarikatan yang didirikan oleh seseorang ulama yang berpikiran luas dan shahih.,yakni K.H. Ahmad Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H bertepatan dengan tanggal 18 November 1912 M. Yang menjadi latar belakang didirikannya Muhammadiyah antara lain sebagai berikut :

  • Pendalaman K.H. Ahmad Dahlan mendalami ajaran agama islam. Hasil dari kajian tentang Al Qur'an dan Al hadis membuktikan bahwa ajaran agama islam sangat mendorong pemeluknya untuk melakukan perbuatan baik mewujudkan keselamatan, kebahagiaan, dan kesejahteraan yang hakiki di dunia dan di akhirat. Menurut usaha-usaha tersebut tidak mungkin dipikul secara  perseorangan, terpisah - pisah, melainkan harus dengan berorganisasi. Bertambah mantap nya keyakinan beliau setelah mengingatkan ayat 104 Qs.  Ali Imran: artinya :"Adakanlah di antaramu suatu kelompok umat yang bertugas menyeru manusia masuk islam, memerintahkan kebaikan dan Mencegah kemungkaran karena mereka itulah mereka itulah orang-orang yang berbahagia. ". 
  • Kondisi  umat islam memprihatinkan. Kenyataan pada saat itu umat islam masih sangat terbelakang dalam segala bidang, baik sosial, politik, ekonomi maupun ilmu pengetahuan, bahkan dalam pengalaman keagamaan umat sangat jauh dari yang diajarkan Nabi Muhammad SAW karena pengaruh Hindari dan Budak, yang semuanya merusak kemudian agama islam. Suatu hal yang perlu dimaklumi bahwa kondisi umat islam  yang demikian buruk itu disebabkan oleh penjajah dengan segala sepak terangnya.
  • Pada saat itu pihak penjajah semakin gencar menyebarluaskan agama Kristen di bumi nusantara. Hal ini memang suatu yang telah diperingatkan Allah sebagaimana firman dalam Al Bayaran, ayat 120: Artinya :"dan mereka orang yahudi dan nasrani tidak senang kepada kamu sehingga kamu mengikuti agama mereka ". Juga sahabat Nabi yang bernama Abu Khuzairah bin Al Yunani memberikan fatwa :"berhati-hatilah masing-masing kamu bahwa ia  (salah satu dari kamu itu) telah menjadi yahudi dan nasrani padahal ia tidak sadar ".
  • K.H. Ahmad Dahlan berkesimpulan bahwa pada saat itu belum ada suatu sistem pendidikan yang dapat menjamin kebahagiaan dunia dan akhirat. Pendidikan umum yang didirikan pemerintah Belanda hanya menekankan segi-segi pengetahuan umum nya saja (intelektual belaka), sementara pendidikan agama yang diselenggarakan oleh sebagian umat islam hanya menitikberatkan segi moral . spiritualnya. Menurut K.H Ahmad Dahlan pendidikan yang ideal dan islami adalah pendidikan yang memadukan keduanya. Hal itu dibuktikan sendiri oleh kyai dengan mendirikan sekolah Muhammadiyah pada tahun 1991, yaitu setahun sebelumnya berdiri Muhammadiyah.
  • Ada getaran getaran reformasi dan modernisasi islam. Pada saat itu gerakan jamaluddin al Afgani, Muhammad Abduh dan lainnya membantu mengilhami Kyai  untuk mendirikan Muhammadiyah di Indonesia. 


Demikian gambaran ringkas hal-hal yang menjadi latar belakang berdirinya Muhammadiyah. 


3. Maksud DAN TUJUAN MUHAMMADIYAH 


Menurut anggaran dasar  (AD)  Muhammadiyah Bab I Pasal 3 "Maksud  dan tujuan persyarikatan adalah masyarakat yang utama, adil dan Makmur yang diridhoi  oleh Allah  SWT. 


Demikian rumusan maksud dan tujuan Muhammadiyah menurut hasil muktamar ke 41,  tahun  1985 di Surakarta. Sebelumnya telah menjadi beberapa kali perubahan redaksi nya,  tetapi pada hakekat nya jiwa dan isinya tetap sama. Dibawah ini dibandingkan rumusan maksud dan tujuan Muhammadiyah dari masa ke masa. 


  • Pada waktu pertama kali Muhammadiyah berdiri tahun 1912, rumusan maksud dan tujuan adalah : menyebarkan pengajaran Kanjeng Nabi Muhammad SAW kepada penduduk bumi putra didalam residen Yogyakarta memajukan hal agama islam kepada anggota-anggotanya. 
  • Setelah Muhammadiyah tersebar keluar residen Yogyakarta, rumusan, maksud dan tujuan menjadi :"memajukan dan menggembirakan pengajaran dan memajukan agama islam kepada sekutu-kutunya ".
  • Pada saat penduduk Jepang (1942-1945) rumusan maksud dan tujuannya berbunyi :" sesuai dengan kepercayaan untuk mendirikan kemakmuran bersama di seluruh Asia Timur Raya dibawa pimpinan Daerah Nipon, dan memang diperintahkan Tuhan Allah, maka perkumpulan ini :

  1.    Hendak menyiarkan agama islam serta melatih hidup yang selaras dengan tuntunan nya.
  2. Hendak melakukan pekerjaan kebaikan umum.
  3. Hendak memajukan pengetahuan dan kepandaian serta budi pekerti yang baik kepada anggota - anggota nya. 

Keterangan :

Dalam rumusan tersebut Jepang ikut merumuskan dengan memaksakan kehendak nya. 

  • Pada muktamar Muhammadiyah ke 31, tahun 1950 di Yogyakarta, rumusan nya menjadi :"maksud dan tujuan persyarikatan ialah menegakkan dan menjunjung tinggi agama sehingga dapat mewujudkan masyarakat islam yang sebenarnya benarnya ".
  • Pada muktamar yang ke 34 di Palembang, rumusan nya menjadi :" Menegakkan dan menjunjung tinggi agama islam terwujud masyarakat islam yang sebenarnya benar nya". 


Rumusan ini berlaku cukup lama, sampai ada perubahan pada muktamar ke 41 yang berbunyi seperti di atas. Mengenai rumusan tersebut dibawa ini yang dimaksud dengan cita-cita diberikan penjelasan nya:


  1. Melaksanakan (yakni menegakkan agama islam) ialah ajaran islam itu secara utuh, baik akidah nya, syariat nya,  maupun mu'amalahnya.
  2. Menjunjung tinggi (menjunjung tinggi agama islam) ialah memuliakan, menghormati, dan menempatkan agama islam diatas segala-galanya.
  3. Agama (yang dibawa Nabi Muhammad SAW) ialah apa-apa yang dituntut kan Allah dalam Qur'an dan yang tertera dalam hadits - hadits shahih tentang perintah, larangan  petunjuk untuk kebaikan dan kebahagiaan manusia di dunia dan di akhirat.i
  4. Terwujud ialah bahwa apa yang di cita-cita kan ia tidak hanya ide tanpa makna, tetapi menjadi daya pendorong yang kuat untuk berusaha maksimal dengan tidak putus-putusnya sampai kelihatan hasilnya dan berkesinambungan.
  5. Masyarakat utama, adil dan Makmur yang diridhoi Allah SWT ialah masyarakat dimana pemimpin dan rakyat taat berbakti kepada Allah SWT, bekerja keras dan bertawakal untuk kebaikan hidup dan keselamatan rohani serta jasmani, material dan spiritual. Masyarakat seperti inilah yang disebut juga dengan nama, Qs. Saba' ayat 15 :

Artinya :"suatu negara yang baik, aman tenteram, adil dan Makmur di bawah lindungan Tuhan yang maha Memelihara dan maha pengampun ".



Tidak ada komentar:

Posting Komentar