Selasa, 09 Mei 2023

PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH

1.TUGAS DAN FUNGSI PELAJAR MUHAMMADIYAH

Muhammadiyah Sebagai Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM),Pelajar Muhammadiyah mempunyai tugas dan fungsi pelopor,penanggung dan penyempurna amal usaha Muhammadiyah yang dikenal dengan singkatan P3M. Secara terinci dibawah ini dikemukakan penjelasannya akan penjelasannya.

  • Sebagai pelopor,maksudnya yang mempelajari atau merintis usaha-usaha baru yang belum pernah dikerjakan oleh Muhammadiyah. Melihat perjalanan yang cukup menggembirakan. Luas wilayah meliputi seluruh pelosok tanah air, demikian pula bertambahnya amal usaha yang menyangkut berbagai aspek kehidupan manusia. Salah satu faktor kesuksesan tersebut adalah berfungsinya para pelajar Muhammadiyah yang menjadi pelopor dan perintis menjadi teladan yang baik di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Tugas dan fungsi seperti inilah yang perlu diteruskan oleh setiap pelajar Muhammadiyah dari waktu ke waktu.
  • Sebagai Pelangsung, maksudnya yang meneruskan dan melaksanakan amal usaha yang pernah dikerjakan oleh Muhammadiyah. Pelajar Muhammadiyah mengemban amanat dan bertanggung jawab memelihara dan melestarikan amal usaha yang telah dirintis oleh para pendahulu Muhammadiyah.
  • Sebagai Penyempurna, maksudnya yang melengkapi, mengembangkan dan menyempurnakan amal usaha Muhammadiyah yang dirasa kurang serta belum lengkap. Apabila ada amal usaha Muhammadiyah yang Keadaannya dirasakan perlu ada perbaikan dan penyempurnaan, maka pelajar Muhammadiyah harus tampil dan berperan aktif didalam ya. Adanya tugas dan fungsi ini diharapkan pelajar Muhammadiyah dapat melangsungkan amal usaha Muhammadiyah dalam mencapai tujuannya. Kesulitan mereka ternyata banyak membantu dan mendorong perkembangan Muhammadiyah sehingga meluas sampai ke pelosok-pelosok tanah air Indonesia.


2. MAKSUD DAN TUJUAN PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH

Pendidikan Kemuhammadiyahan menjadi mata pelajaran yang diberikan di sekolah-sekolah Muhammadiyah dengan harapan para pelajar Muhammadiyah dapat memiliki pengetahuan tentang apa, bagaimana dan kemana Muhammadiyah itu. Adalah wajar apabila para pelajar Muhammadiyah mengetahui seluk beluk persyaratan Muhammadiyah yang menjadi milik mereka. Yang tidak wajar atau aneh aneh apabila seorang mengaku "Pemilik Rumah", tetapi ketika ditanya tentang isi rumah tersebut ia tidak tahu sama sekali tentang isi rumahnya. 

Para pelajar Muhammadiyah yang memiliki tugas dan fungsi seperti tersebut diatas, sebagai P3M, terpanggil untuk mempelajari lebih jauh dan lebih mendalam tentang persyaratan Muhammadiyah dengan segala seluk belum ya. Pendidikan Kemuhammadiyahan akan memberikan bekal kepada pelajar Muhammadiyah sehingga mereka menjadi kader-kader Muhammadiyah yang tangguh meneruskan serta melangsungkan cita-cita dan amal usaha Muhammadiyah.

Pendidikan Kemuhammadiyahan akan membantu kader-kader pembela bangsa dan negara Indonesia serta agama Islam melalui upaya penyalahgunaan dan pelebaran amal usaha Muhammadiyah yang menyentuh segala bidang kehidupan manusia. 

Kata orang tak kenal maka tak sayang, begitu pula terhadap Muhammadiyah dengan segala Aktivitasny. Apabila ada orang luar warga Muhammadiyah dan bahkan orang luar negeri ingin mempelajari Muhammadiyah, maka tidaklah tepat apabila warga Muhammadiyah tidak mau mempelajari dan mengetahui apa Muhammadiyah itu.

Dengan mengenai Muhammadiyah dan segala amal usaha serta aktivitas di dalamnya sebagai ibadah (rangkaian ibadah pada Allah), niscaya timbullah perasaan bahwa Muhammadiyah adalah miliknya. Dengan dasar memiliki Muhammadiyah maka pelajar-pelajar Muhammadiyah mempunyai kewajiban moral untuk menjaga, memelihara, meningkatkan, mengembangkan, dan mempertahankan keberadaannya sebagai amanah yang harus dipertanggungjawabkan. Dengan demikian maksud dan tujuan pendidikan kemuhammadiyahan bukan hanya sebagai ilmu untuk ilmu, melainkan mempunyai tujuan khusus bagi persyarikatan Muhammadiyah, yaitu menumbuhkan rasa memiliki Muhammadiyah dikalangan pelajar Muhammadiyah.


3. RUANG LINGKUP PENDIDIKAN KEMUHAMMADIYAHAN 

Adapun ruang lingkup pendidikan kemuhammadiyahan bagi para pelajar dan kader-kader Muhammadiyah, meliputi :

  1. Sejarah Muhammadiyah. 
  2. Organisasi Muhammadiyah. 
  3. Kepribadian Muhammadiyah. 
  4. Amal usaha Muhammadiyah 

Sejarah Muhammadiyah meliputi latar belakang berdirinya Muhammadiyah, riwayat tokoh pendirinya, dasar dan buah pikirannya, ciri-ciri khusus Muhammadiyah, hambatan dan tantangan yang dihadapi Muhammadiyah. 

Organisasi Muhammadiyah meliputi pengertian  manfaat dan dasar berorganisasi, unsur-unsur organisasi, atribut Muhammadiyah, dan organisasi otonom ada didalam Muhammadiyah. Cara yang paling efektif, efisien, konstruktif, produktif, modern dan qur'an/islam dalam menggerakkan amal usaha Muhammadiyah adalah dengan berorberorganisasi. 

Kepribadian Muhammadiyah meliputi pengertian tentang apa kepribadian Muhammadiyah itu, keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah, khittah perjuangan Muhammadiyah, dan keluarga sakinah, yang sumber ajaran nya adalah islam berdasarkan Al Qur'an dan sunnah nabi Muhammad SAW. Kepribadian Muhammadiyah merupakan sifat dan sikap perilaku yang menjadi nilai positif bagi perkembangan Muhammadiyah dengan segala amal usaha nya dari masa ke masa. 

Amal usaha Muhammadiyah adalah lapangan beramal bagi anggota Muhammadiyah yang meliputi berbagai macam bidang kehidupan dan kepentingan umat manusia. Kesemuanya menjadi kewajiban Muhammadiyah dalam berpartisipasi dalam meningkatkan kesejahteraan umat, mencerdaskan kehidupan bangsa demi terwujudnya masyarakat utama dan bahagia dibawah naungan dan risalah Allah SWT. Idealnya, amal usaha Muhammadiyah mempunyai arah yang positif, yakni mengantarkan umat kepada kebahagiaan dunia dan akhirat. 


4. PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH

a. Pribadi-pribadi sebagai contoh 

Sejarah perjuangan bangsa Indonesia menunjukkan bahwa banyak pura-pura terbaik Indonesia yang merupakan pendidik, hasil didik, dan pengurus Muhammadiyah seperti :

  • Panglima Besar Jenderal Sudirman,  beliau sebagai anak didik Muhammadiyah di daerah Cilacap Jawa Tengah dan pernah pula menjadi pengurus dan guru Muhammadiyah.
  • Bung Karno, Presiden RI pertama yang pernah aktif di kepengurusan Muhammadiyah, bahkan pernah menjabat ketua Muhammadiyah majelis pendidikan di Bengkulu.
  • K. H. Mas Mansyur,  salah satu tokoh empat serangkai dan pahlawan nasional seorang ketua pimpinan pusat Muhammadiyah.
  • Prof. Abdul Kabar Mutakhir,  seorang pengurus pusat Muhammadiyah, beliau sebagai salah satu penandatanganan piagam Jakarta.
  • Mulyadi Djojomartono, beliau pernah menjadi menteri sosial, juga pendidik dan pengurus Muhammadiyah.
  • Buya Prof.  Dr. Hamka, beliau termasuk putra terbaik bangsa Indonesia, jabatan terakhir sebagai ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), juga selalu aktif di kepengurusan dan kegiatan Muhammadiyah.
  • Haji Mohammad Sumatera, beliau presiden RI kedua yang pernah mengenyam pendidikan Muhammadiyah. 

Mengapa Muhammadiyah mampu menghantarkan mereka manusia - manusia besar yang berjasa terhadap bangsa dan negara. Yang demikian itu karena adanya Nashrun Minahasa (Pertolongan dari Allah) dan upaya maksimal sebagai ikhtiar  Muhammadiyah yang mempunyai tujuan pendidikan yang mapan, yaitu berbunyi "Terwujudnya manusia muslim yang berakhlak mulia, cakap dan percaya pada diri sendiri, serta berguna bagi bangsa dan negara. 


b. Ciri-ciri Khas pendidikan Muhammadiyah

Perlu diketahui bahwa salah satu hal yang  mendorong K.H. Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah adalah kenyataan adanya pendidikan yang tidak seimbang, baik yang diselenggarakan oleh  pemerintah Belanda (penjajah) maupun oleh sebagian kaum muslimin. Sekolah - sekolah umum yang diselenggarakan pemerintah Belanda tidak ada pengetahuan agamanya, hanya pengetahuan umum saja, sedangkan sekolah - sekolah yang ada dan pesantren - pesantren yang ada waktu itu pada umumnya tidak diajarkan pengetahuan umum. Disitu hanya diajarkan pengetahuan agama semata. Menurut K.H.A. Dahlan para pelajar di sekolah umum harus belajar pengetahuan agama dan para santri harus mendapatkan pengetahuan umum. Sistem inilah yang dipraktekan beliau dengan mendirikan sekolah Muhammadiyah pada tahun 1919 M.  Yang kurikulumnya (Materi pelajaran nya)  dibuat serba seimbang antara pengetahuan agama dan pengetahuan umum. Cara-cara inilah yang kemudian menjadi ciri khas pendidikan Muhammadiyah sampai dewasa ini dan insya allah berlaku seterusnya. 

Ciri-ciri pendidikan Muhammadiyah yaitu adanya perbedaan jumlah jam pelajaran yang lebih banyak dibandingkan dengan sekolah-sekolah umum,  sekolah-sekolah negeri dan sekolah-sekolah swasta lainnya. Sekolah-sekolah umum melaksanakan ketentuan apa adanya dari pemerintah dengan jumlah jam pelajaran 38 jam per minggu, sekolah-sekolah Muhammadiyah bisa mencapai 45 jam pelajaran permintaan. Jad sekolah-sekolah Muhammadiyah belajar 9 jam pelajaran lebih banyak dari pada sekolah umum lainnya. Sekolah-sekolah Muhammadiyah melaksanakan penuh ketentuan pemerintah ditambah 9 jam pengetahuan agama islam, sedangkan sekolah-sekolah umum pelajaran agamanya hanya 2 jam. Mata pelajaran pendidikan agama pada sekolah Muhammadiyah dirinci dengan maksud agar para pelajar Muhammadiyah lebih mendalami agama islam. 

Dengan ciri-ciri yang tersebut diharapkan muncul sekolah-sekolah Muhammadiyah, ulama-ulama yang intelek, dan intelektual-intelektual yang ulama, yakni orang-orang yang ahli agama, tetapi luas pula pengetahuan umumnya dan orang yang memiliki keahlian dalam pengetahuan umum, tetapi menjadi penganut dan pengamal agama islam yang taat dan kuat. 


c. Tika 'Asyratun Kaamilah

Dilingkungan Muhammadiyah, sejak awal didirikannya, putra-putrinya dididik diluar keluarga dan luar sekolah dengan gerakan kepanduan (Sekarang Pramuka) yang dinamakan "Hizbul Wahana artinya pecinta tanah air atau dikenal dengan sebutan PANDU HW". 

Sebagaimana dalam pramuka dikenal dengan dasar Dharma, maka dalam pandu HW terdapat 10 undang-undang HW yang pada hakikatnya merupakan inti sari Qur'an dan Hadiah. Pandu HW telah mampu mengantarkan putra-putri Muhammadiyah menjadi putra-putri bangsa Indonesia terbaik seperti : Panglima Besar Jenderal Sudirman, H. Adam Malik, H.M. Suharto (Presiden Republik Kedua),  dan lainnya. 

Karena undang-undang HW telah mengantarkan ke puncak keberhasilan itu maka undang-undang HW dinamakan 'Tika Asyratun Kaamilah'  (artinya yang demikian itu sepuluh yang sempurna)  dan amat perlu direalisasikan oleh pelajar-pelajar Muhammadiyah. Tika Asyratun Kaamilah berisi hal-hal sebagai berikut :

  1. Pelajar Muhammadiyah itu selamanya dapat dipercaya.
  2. Pelajar Muhammadiyah itu setiawan.
  3. Pelajar Muhammadiyah itu selalu siap menolong dan wajib berjasa.
  4. Pelajar Muhammadiyah itu suka perdamaian dan persaudaraan.
  5. Pelajar Muhammadiyah itu tahu adat sopan santun serta perwira.
  6. Pelajar Muhammadiyah itu penyayang bagi semua makhluk. 
  7. Pelajar Muhammadiyah ituitu selalu melakukan perintah dengan tidak membantah.
  8. Pelajar Muhammadiyah itu selalu sabar dan bermuka manis.
  9. Pelajar Muhammadiyah itu hemat dan cermat.
  10. Pelajar Muhammadiyah itu suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan. 

Demikian Tika Asyratun Kaamilah. Apabila kesepuluh ajaran tersebut dilakukan dengan baik serta sungguh-sungguh maka pelajar-pelajar Muhammadiyah akan berhasil menjadi orang-orang yang sukses dalam kehidupannya, bermanfaat bagi dirinya, keluarganya, masyarakat serta bangsa dan negara Indonesia tercinta, dan memperoleh Keselamatan dihari kemudian. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar