Kamis, 11 Mei 2023

HIJRAH NABI MUHAMMAD SAW KE THAIF

 Pada bulan Syawal tahun ke-10 dari kenabian (tahun 619 M), Nabi Muhammad SAW pergi ke Thaif untuk menyiarkan agama islam. Thaif adalah sebuah tempat yang sejuk dan subur dan terletak kira-kira 60 km disebelah selatan kota Mekkah.



A.PENYEBAB RASULULLAH SAW HIJRAH KE THAIF

Ada beberapa hal yang menyebabkan Nabi Muhammad SAW harus melaksanakan Hijrah ke Thaif. Sebab-sebab tersebut antara lain :

1.Tekanan Kaum Quraisy

Kekejaman kaum Quraisy menyebabkan penderitaan terhadap Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya. Terakhir Nabi Muhammad SAW dan kaum Muslimin sangat menderita akibat pemboikoan dan pengucilan kaum Muslimin serta seluruh keluarga Bani Hasyim dan Bani Muthalib dilembah Syi’ib selama kurang lebih tiga tahun. Pemboikotan itu mengakibatkan kesengsaraan, kemiskinan dan kealparan bagi Kaum Muslimin beserta Bani Hasyim dan Bani Muthalib. Oleh sebab itu rasanya sangat sulit bagi beliau untuk terus bertahan dan menyiarkan agama islam di Mekkah.

2.Wafatnya Abu Thalib

Setelah keluar dari lembah Syi’ib dan bebas dari pemboikotan, Abu Thalib jatuh sakit yang mengakibatkannya meninggal dunia. Abu Thalib wafat pada bulan Rajab tahun ke-10 dari kenabian dalam usia 87 tahun. Rasulullah SAW sangat sedih atas wafatnya Abu Thalib, paman yang telah mengasuh dan membimbing beliau sejak berusia 8 tahun. Abu Thalib selalu menjadi pelindung dan pembela ketika Rasulullah SAW mendapat ancaman dan hinaan dari kaum kafir Quraisy.

3.Wafatnya Ummul Mukminin Khadijah

Kesedihan Nabi Muhammad SAW bertambah ketika istri yang sangat dicintai wafat. Kira-kira dua atau tiga tahun setelah Abu Thalib meninggal dunia, Ummul Mukminin Khadijah meninggal dunia pula. Tepatnya pada bulan Ramadhan pada tahun ke-10 dari kenabian, dalam usia 65 tahun. Rasulullah SAW sangat terpukul dengan wafatnya Khadijah. Khadijah buka saja istri yang setia dan selalu bersama beliau dalam suka dan duka. Tetapi ia juga selalu menjadi pendorong kekuatan Nabi Muhammad SAW dalam menjalankan tugasnya sebagai rasul Allah SWT. Khadijah adalah orang pertama yang mempercayai kenabian Nabi Muhammad SAW sebelum orang lain memercayai. Bahkan ia rela menyerahkan seluruh hartanya untuk memperjuangkan agama Allah SSWT. Tetapi itulah ketentuan Allah SWT terhadap hamba-NYA yang harus diterima dengan sabar, tabah dan tawakal.

Wafatnya Abu Thalib dan Ummul Mukminin Khadijah merupakan cobaan yang sangat berat bagi Rasulullah SAW . beliau terlihat sangat sabar dan tabah dalam menerima ketentuan Allah SWT. Tetapi, sebagai manusia, beliau pun sangat bersedih hati. Oleh sebab itu, tahun wafatnya Abu Thali dan Ummul Mukminin Khadijah disebut ‘Amul Huzni. Artinya, tahun duka cita atau tahun kesedihan.



B. MENELADANI KESABARAN NABI MUHAMMAD SAW

Penghinaan dan penganiayaan terhadapa Nabi Muhammad SAW dan kaum Muslimin oelh orang-orang kafir Quraisy sudah melampaui batas. Hingga Rasulullah SAW merasa kota Mekkah bukan lagi kota yang aman untuk ditingali apalagi untuk berdakwah. Sebagian besar penduduk kota Mekkah dengan terang-terangan menolak ajaran islam. Terlebih lagi setelah dua orang pelindung rasulullah yaitu Abu Thalib dan Khadijah telah wafat.. orang kafir Quraisy semakin bebas melakukan tekanan terhadap dakwah Nabi Muhammad SAW.

Untuk menghadapi masalah tersebut, Rasulullah SAW merencanakan berdakwah ke luar kota Mekkah dengan tujuan antara lain :

  1. Memperluas ajaran islam keluar kota Mekkah 
  2. Menghilangkan kesedihan setelah ditinggal wafat oleh Khadijah dan Abu Thalib. 
  3. Menemukan tempat yang lebih aman untuk dijadikan pusat dakwah islam.

Berangkatlah Rasulullah SAW ditemani Zaid bin haritsah menuju Thaif secara diam-diam. Rasulullah SAW khawatir apabila keberangkatannya ke Thaif diketahui orang kafir Quraisy, niscaya mereka akan menghalangi perjalanannya.

Setibanya di Thaif, Rasulullah SAW berlangsung menemui para pemimpin dari Bani Tsaqif, yaitu Abdul Yalil, Hubaib dan Mas’ud. Kepada mereka, beliau menceritakan ajaran agama islam dan mengajak mereka untuk menyembah Allah SWT dan meninggalkan penyembah berhala. Namun mereka menolaknya dengan hinaan yang sangat menyakitkan.

Rasulullah SAW tidak putus asa,kemudian beliau berdakwah di Thaif selama sepuluh hari. Namun, tidak ada seorang pun penduduk Thaif yang menerima dakwahnya.

Sebaliknya, mereka malah mengusir dan mengejar-ngejar Rasulullah SAW sambil melempari batu. Akibatnya Rasulullah SAW menderita luka-luka dibadan dan kakinya. Zaid bin Haritsah berusaha keras melindungi beliau dengan dirinya walaupun ia sendiri terluka dikepalanya karena lemparan batu. Mereka terus mengejar Rasulullah SAW hingga beliau terpaksa mencari perlindungan di sebuah kebun anggur. Kebun anggur itu milik Utbah bin Syaibah. Keduanya adalah putra Rabi’ah.

Setelah penduduk Thaif tidak lagi mengejar, Rasulullah SAW ditemani Zaid beristirahat dan berteduh dikebun anggur itu smabil membersihkan darah yang mengalir dari lukanya.

Pemilik kebun anggur tempat Rasulullah SAW itu melihat dan mengetahui ada dua orang asing sedang beristirahat. Ia menyuruh tukang kebunnya seorang nasrani bernama Addas untuk membawakan setangkai anggur kepada Rasulullah SAW.

Ketika Rasulullah SAW menerima anggur tersebut, beliau mengucapkan “Alhamdulillah” dan sebelum makan beliau membaca ”Bismillahirrohmaanirraahim”. Mendengar ucapan itu, Addas merasa heran karena penduduk Thaif belum pernah ada yang mengucapkan kata-kata itu.

Addaspun berkata, “Tuan bukan penduduk Thaif. Kata-kata Tuan tadi tidak pernah diucapkan oleh penduduk disini”.

Rasulullah SAW yakin bahwa Addas pun bukan penduduk asli, maka beliau menanyakan negeri asal dan agama Addas. Addaspun menjelaskan, “Saya seorang Nasrani, berasal dari dari daerah Ninawa”.

Rasulullah SAW bertanya, “Apakah kamu dari negeri seorang saleh bernama Nabi Yunus ?”.

Addas merasa heran, kemudian ia bertanya lagi, “Bagaimana Tuan bisa mengenal Nabi Yunus ?”.

Maka Rasulullah SAW menjelaskan, “Yunus adalah saudaraku. Ia seorang Nabi dan akupun seorang nabi”.

Kemudian Rasulullah SAW membaca ayat-ayat al-qur’an yang berisi kisah Nabi Yunus AS. Addas sangat terharu mendengar ayat-ayat yang dibaca Rasulullah SAW karena isinya sama dengan apa yang telah dipelajari dari kitab-kitab terdahulu. Addas pun yakin bahwa orang yang dihadapannya itu adalah utusan Allah SWT. Tanpa ragu-ragu Addas berlutut dihadapan Rasulullah SAW dan mengakui kenabiannya.

Rasulullah SAW dan Zaid keluar dari persembunyian itu setelah dirasakan aman dari kejaran orang-orang Thaif. Beliau pulang menuju Mekkah dengan hati yang sangat sedih.

Meskipun dakwah Rasulullah SAW di Thaif telah gagal. Namun dengan ikhlas Rasulullah SAW mendoakan penduduk Thaif agar kelak mereka atau keturunan mereka sadar dan mengikuti ajaran agama islam.



IBRAH UNTUK DITELADANI

  • Keteladanan dari kisah Rasulullah SAW ke Thaif antara lain : 
    • Kesabaran Rasulullah SAW dalam berdakwah kepada kaum kafir di Thaif.
    • Kemuliaan hati Rasulullah SAW. Beliau tidak dendam terhapad orang-orang yang telah menganiaya dan mengusirnya dari Thaif.
    • Ketabahan Rasulullah SAW dalam menghadapi berbagai rintangan dan hambatan dalam berdakwah.
  • Mampukah kita meneladani kesabaran dan ketabahan Rasulullah SAW tersebut dalam kehidupan sehari-hari ? 
  • Rasulullah SAW bersama sahabatnya, Zaid bin Haritsah hijrah ke Thaif pada bulan Syawal tahun ke-10 dari kenabian (tahun 619 M). 
  • Rasulullah SAW memutuskan untuk menyiarkan agama islam ke Thaif dengan alasan : 
    • Tekanan kaum Kafir Quraisy yang semakin kejam karena meninggalnya paman nabi, Abu Thalib yang biasa melindungi beliau.
    • Untuk mengurangi rasa sedihnya karena ditinggal wafat Ummul Mukminin, Khadijah pendamping hidup Rasulullah SAW.
    • Untuk memperluas wilayah dakwah islam.
    • Mencari tempat yang lebih aman untuk berdakwah.
  • Setelah sepuluh hari berdakwah di Thaif, tak satu pun penduduk Thaif mau menerima ajaran islam. Rasulullah SAW diusir dan dilempari batu hingga terluka. 
  • Walaupun mendapat perlakuan yang bruuk dari penduduk Thaif, namun Rasulullah SAW tidak marah dan mendendam. Nabi Muhammad SAW membalas perbuatan kaum kafir Quraisy tersebut dengan berdoa kepada Allah agar penduduk Thaif diberi petunjuk oleh-NYA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar