Rabu, 17 Mei 2023

DIALOG DENGAN JIN SAAT RUQYAH PART 1

 Post kali ini akan membahas tentang orang yang kesurupan. Lebih tepatnya


KISAH DAN PENGALAMAN BERDIALOG DENGAN JIN KETIKA MERUQYAH

Kita menyakini, bahwa sisi aplikatif (praktek) harus berjalan dengan teoritis guna memberikan hasil yang diharapkan. Berikut ini saya mencoba memberikan beberapa contoh aplikatif yang sudah terbukti ringkas. (Perlu diperhatikan bahwa saya tidak suka banyak berdialog dengan jin, tetapi saya harus memberikan contoh aplikatif supaya siapa saja yang akan mengobati orang kesurupan jin terbiasa, terlatih dan terbantu dengannya).

CONTOH PERTAMA 
 
Saya pernah membacakan beberapa ayat ruqyah kepada sesorang perempuan yang kesurupan jin. Lalu perempuan ini merinding dan menggelepar.
 
“Siapa bersama kamu (didalam) ?"
 
“Syaikh Muhammad”
 
“Mengapa kamu masuk ke tubuh perempuan ini, wahai Muhammad ?” 
 
“Karena dia menginjak saya dikamar mandi”

“Tinggalkan tubuh perempuan ini karena taat kepada Allah !”
 
“Tidak, saya tidak akan meninggalkannya begitu saja !” 
 
“Kalau begitu, dengarkanlah saya akan membacakan awal surah as-shaffat untukmu”. 
 
Dia pun merasa tersiksa dan menangis. Lalu dia berkata, “Saya akan keluar”.  
 
“Keluarlah sekarang !”  
 
Tetapi dia merasa berat untuk keluar. 
 
“Kalau begitu, saya akan membacakan awal Surah Al-Jinn untukmu”.  
 
“Biarkan saya, saya akan keluar.”  
 
Lalu dia mengucapkan , “Assalamu’alaikum …” Dia pun keluar.

Segala puji dan syukur kepada bagi Allah SWT atas karunia-Nya.


CONTOH KEDUA

Seorang perempuan yang kesurupan jin mendatangi saya, saya pun membacakan surah Al-fatihah kepadanya. Kemudian jin (yang menumpang didalam tubuhnya) mau tidur.

Saya bertanya, “Siapa namamu ?”

“Muhammad”

“Kalau begitu, Anda seorang muslim ?”

“Ya.”

“Adakah jin lain selainmu didalam tubuh ini ?”

“Ya, bersama saya ada seorang jin Nasrani bernama Shubhi!”

“Hadirkanlah dia kesini , saya ingin berbicara dengannya !”

Maka diapun memanggil jin Nasrani, jin itupun datang.

Saya bertanya, “Siapa namamu ?”

“Shubhi”

“Apakah Anda seorang muslim ?”

“Tidak, saya Nasrani”

“Berapa umurmu ?”

“18 tahun”
"Apakah kamu bekerja sama dengan seorang tukang sihir ?"
 
"Ya, saya bekerja sama dengan seorang tukang sihir perempuan di kota Dasuq"

Dasuq adalah salah satu kota di provinsi Kafur Syaikh di Republik Arab Mesir.
Kemudian saya menawarkan agama islam kepadanya. Dia pun masuk islam.

Saya bertanya, "Apakah ini dari lisanmu saja atau relung hatimu ? "

"Dari hati saya."

Dia terus menangis, hingga berkata, "Saya telah banyak menyakiti manusia"
 
Saya berkata, "Semoga Allah mengampunimu. Bertaubatlah kepada-Nya dengan taubat nasuha."
 
"Tetapi saya tidak tahu cara berwudhu dan shalat"

"Apakah Anda mengenal satu dari jin muslim ? "

"Tidak, saya hanya mengenal jin Nasrani dan gereja saja."

"Kamu boleh datang ke masjid kami ini untuk melaksanakan sholat bersama kami, kamu dapat berkenalan dengan rekan-rekanmu yang beriman dan bisa mempelajari ajaran islam dari mereka."

Maka dia pun sangat antusias menerima saran (ajakan) kami ini. Secara perlahan saya bertanya lagi kepadanya.

Saya bertanya, "Apakah Anda akan tetap bekerja sama dengan perempuan tukang sihir itu ?"

"Tidak, karena Islam mengharankan sihir."

Kemudian membuat perjanjian kepada Allah. Dia pun keluar. Kita memohon kepada Allah, semoga Allah menetapkannya didalam agama islam. Tak lama kemudian Muhammad pun datang.
 
Saya bertanya, "Apakah Anda mendengarkan peristiwa yang baru terjadi ?"

"Ya."

"Bagaimana perasaanmu ?"

"Senang sekali, karena dia masuk islam."

Kemudian Muhammad membuat perjanjian kepada Allah dan dia pun keluar. Segala puji hanya bagi Allah. 


CONTOH KETIGA

Seorang gadis mendatangi saya. Dia mengadukan rasa sakit disekujur tubuhnya. Setelah saya menganalisis penyakitnya, saya merasa yakin, bahwa gadis ini kesurupan jin.

Maka saya membacakan ayat-ayat ruqyah kepadanya. Dan iapun merasakan rasa aneh pada lengannya.

Maka saya memberikan taklimat yang sudah disebutkan diatas, lalu menyuruh perempuan itu untuk datang lagi setelah dua minggu.

Dua minggu kemudian, dia pun datang. Dia memberitahukan bahwa dia telah melakukan semua taklimat yang pernah saya berikan kepadanya. Maka saya membacakan ayat-ayat ruqyah kepadanya. Datanglah jin perempuan bernama Zainab Abdul Maujud.

 Saya bertanya, "Apa agamamu ?"

Dijawab, "Saya seorang muslimah."

"Apakah Al-qur'an dapat memberikan pengaruh kepada jin muslim (muslimah) ?"

"Ya,"

"Surah-surah apakah yang dapat memberikan pengaruh kepada jin ?"

"(Yaitu) surah-surah yang kamu perintahkan untuk dibaca, yaitu : surah Yasin, Ash-Shaffat, Ad-Dukhan dan Al-Jin."

"Bagaimana dengan surah Al-baqarah ?"

"Ya, surah itu juga berpengaruh kepada jin dan membakarnya."

"Apakah yang kamu lakukan kepada gadis ini setelah saya pergi kerumahnya pertama sekali ?"

"Setelah dia melaksanakan taklimat-taklimat yang kamu berikan, saya menjadi lemah sekali. Sebab dia membaca Al-qur'an dan itu sangat menyiksa saya. Ketika makan, dia mengucapkan basmalah, sehingga saya tidak dapat makan bersamanya. Kalau dia lupa mengucapkan basmalah ketika akan makan, dia mengucapkan, "Bismillahi awwaluhu wa akhiruhu" (Dengan nama Allah untuk yang diawal dan di akhir)." Sehingga saya memuntahkan makanan yang telah saya makan."
 
"Apa perbedaan antara jin dengan setan ?"

"Setan adalah sejenis jin juga. Tetapi dia kafir dan pembangkang."

"Biarkanlah saya keluar !"

"Dari mana Anda keluar ?"

"Dari mulutnya."

Kemudian dia mengucapkan , "Assalamu'alaikum ..." dan dia pun beranjak pergi. Segala puji dan syukur hanya bagi Allah SWT.

CONTOH KEEMPAT

Saya pergi menggobati seorang gadis yang sedang kesurupan, karena sebelumnya, ada jin yang pernah berbicara melalui mulutnya. Kemudian saya menyuruh orang tua gadis tersebut untuk menyingkirkan semua gambar yang tergantung dirumahnya dan menyuruh putrinya memakai jilbab, sehingga ruangan kondusif benar-benar terpenuhi.

Saya pergi untuk membacakan ayat-ayat ruqyah kepdanya. Sebelumnya saya selesai membacakannya, ada jin perempuan datang. Saya memperdengarkan beberapa dari surah Ad-Dukhan kepadanya.

Lalu, saya bertanya, "Siapa namamu ?"

"Najwa"

"Apa agamamu ?"

"Saya seorang muslimah"

"Masih adakah jin lain bersamamu ?"

"Ibu saya, Fatimah"

"Panggilah dia, saya ingin bicara dengannya !"

Maka saya pun berbicara dengannya, menasehati dan mengancamnya dengan siksa Allah.
 
Dia berkata,  "Saya akan keluar"

Saya bertanya, "Berapa usiamu ?"

"40 tahun"

"Apakah kamu pernah mengganggu seseorang sebelum si gadis ini ?"

"Ya, empat orang."

Maka saya menjelaskan kepadanya, bahwa perbuatan seperti ini sebuah kedzaliman. Hal ini dilarang. Saya menyuruhnya bertaubat dan mengajarkan shalat taubat kepadanya. Kemudian dia membuat perjanjian dan pergi (keluar). Kemudian Najwa datang.

Saya bertanya, "Apakah kamu sudah menikah dengan jin ?"

"Belum"

"Berapa usiamu ?"

"20 tahun"

"Apakah kamu akan menikah ?"

"Saya telah menyerahkan diri saya kepada Allah"

"Islam tidak mengenal pola hidup kependetaan. Menikahlah kamu dengan jin yang shalih, beriman dan bertakwa !"

Dia pun menerima saran saya. Kemudian dia membuat perjanjian, lalu pergi.
Dikutip dari buku 
Ruqyah, Jin, Sihir dan terapinya
(Syaikh Wahid Abdussalam Bali, Pakar Dunia Ghaib dari Timur Tengah)
 
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar